Pendahuluan
Marshanda terkenal sebagai salah satu artis yang paling terbuka dengan kesehatan jiwanya. Ia menyatakan bahwa telah menjalani berbagai terapi psikologis dan mengonsumsi obat-obatan tertentu sesuai resep dokter, demi menjaga kesehatan mentalnya. Untuk menjaga kesehatan mentalnya, Marshanda pernah melakukan perjalanan ke Los Angeles, Amerika Serikat, selama 15 hari.
Baca Juga : Tuai Pujian dari Netizen, Asila Maisa Cover Lagu film WICKED
Rupanya, Marshanda telah mengikuti Darkness Retreat, yang dapat diartikan sebagai terapi pengasingan dalam kegelapan. Selama beberapa malam, Marshanda menghabiskan waktu dalam kegelapan di sebuah ruangan, dengan kedua matanya tertutup oleh penutup mata berwarna hitam.
“Selama tiga hari empat malam, saya menjalani retret dalam kegelapan sepenuhnya, tanpa cahaya sedikit pun, hanya ditemani diri saya sendiri,” ungkap Marshanda saat menjadi tamu di acara Pagi Pagi Ambyar TransTV pada Rabu, 27 November 2024.
Darkness Retreat
Marshanda resides in a chamber constructed within a cave, where all her necessities are adequately met, encompassing a resting area, a bathroom, and sustenance. Furthermore, she is supervised by facilitators who periodically visit to provide therapeutic support. “Setiap hari diliputi kegelapan total, yang membawa pada pengalaman bersantap dalam suasana tidak terlihat, meraba-raba untuk mengenali, ‘Apakah ini roti atau zaitun? Ah, ini adalah almond,’” ungkap Marshanda.
“Setiap hari, berlangsung satu hingga dua sesi fasilitasi di mana kami terlibat dalam diskusi; namun, pintu tetap tertutup sebagai bentuk pembatasan. Dalam sesi tersebut, kami menjalani terapi yang dikenal sebagai terapi somatik,” ungkapnya. Setelah beberapa hari menjalani terapi, Marshanda mengungkapkan kepuasan terhadap hasil yang diperolehnya. Lebih jauh lagi, ibu Sienna Ameerah Kasyafani kini menyatakan bahwa ia telah berhasil berdamai dengan trauma-trauma yang menghantuinya dari masa lalu.
“Understanding our past traumas serves as the therapy to mend our inner wounds; it’s just me and my fears,” he remarked. “Kekhawatiranku yang telah aku miliki, dapat diatasi melalui meditasi.”
Sudah Sembuh
“Saat ini, aku merasa nyaman dengan diriku sendiri; ini merupakan penemuan baru, ternyata aku mampu melepaskan satu hal ini,” tutur Marshanda. “Namun, terdapat aspek yang masih belum sepenuhnya teratasi. Proses yang kujalani menunjukkan bahwa meskipun ketidaknyamanan kadangkala mendorong kita untuk menyingkirkannya, sebenarnya di sinilah kita dilatih untuk berdampingan dengan ketidaknyamanan tersebut. Ini merupakan esensi dari proses penyembuhan,” ujarnya.
Marshanda selama ini sering menyerukan tentang penyakit mental yang ia miliki. Ya, mantan istri Ben Kasyafani dilaporkan pernah mengalami gangguan kesehatan mental berupa bipolar disorder. Sejak saat itu, Marshanda telah berusaha secara gigih untuk mengonsumsi obat dan menjalani terapi, demi mencapai pemulihan yang ia nikmati sekarang.
Tidak hanya itu, Marshanda juga mengungkapkan keterbukaannya mengenai kondisi kesehatan mental yang dialaminya. Dengan harapan bahwa kesadaran akan isu tersebut dapat semakin meluas. Serta berkomitmen untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin, dengan harapan agar tidak ada individu lain yang mengalami pengalaman serupa dengannya.
Respon Terhadap Gen Z
Sementara itu, baru-baru ini, sebuah akun gosip di Instagram merilis postingan pada Kamis (14/11/2024). Video itu memuat cuplikan video dari momen ketika Marshanda tampil sebagai bintang tamu dalam acara yang dipandu oleh Praz Teguh dan Ebel Cobra. Pada suatu kesempatan, Marshanda mengungkapkan bahwa diagnosis bipolar harus dilakukan oleh seorang ahli melalui pemeriksaan yang menyeluruh. Di mana para ahli juga melaksanakan berbagai prosedur tambahan, termasuk melakukan wawancara dengan keluarga pasien. Hal ini Dilansir Dari Dollartoto Togel Online
“Oke, jadi apakah kamu dapat menebak apakah orang ini mengalami bipolaritas atau tidak?” tanya Ebel Cobra.
“Tidak mungkin, karena psikiater akan melakukan evaluasi dengan mewawancarai orang tua dan anggota keluarga yang tinggal bersama Anda,” jawab Marshanda.
Mendengar pernyataan tersebut, Praz Teguh kemudian mengangkat isu mengenai perilaku Generasi Z. Yang kerap kali dengan mudah mengklaim mengalami masalah kesehatan mental. Dalam istilah lain, ini dapat diartikan sebagai mendiagnosis diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan seorang ahli terlebih dahulu. “Saya tidak ingin menuduh, tetapi mengapa banyak individu Gen Z merasakan masalah terkait kesehatan mental?” ungkap Praz Teguh. “Jadi, mengapa hal itu seolah menjadi trending? Saya merasa bingung,” ungkap Marshanda.
Isu Kesehatan Mental
Marshanda herself remains perplexed as to why numerous members of Gen Z seem to be eager to experience the fluctuations associated with bipolar disorder. Sedangkan Marshanda bertekad untuk melepaskan diri dari penyakit tersebut dan berjuang demi kesembuhannya.
“Sementara saya sangat berharap untuk tidak mengalami kondisi seperti itu (bipolar), dan dapat menjalani periode tanpa harus mengonsumsi obat dari psikiater,” ungkap Marshanda. “These individuals are behaving as if they are trending, which is quite misguided,” added Marshanda. Yang paling membuat Marshanda frustrasi adalah ketika penyakit mental tersebut digunakan sebagai kedok oleh individu yang mengalaminya untuk melakukan tindakan semena-mena.
“Selanjutnya, hal ini dijadikan alasan untuk berkata, ‘Bukankah engkau seharusnya memahami posisiku, mengingat aku menderita bipolar?’.” “Selanjutnya, perilaku semena-mena terhadap orang lain sangat mengecewakan dan jelas tidak adil,” ungkap Marshanda. Akhirnya, ibu Sienna mengamati perbedaan yang signifikan dalam mentalitas antara generasi milenial dan generasi Z. “Saya merasa bingung mengenai fenomena tersebut, meskipun seharusnya generasi kita (milenial) telah dibentuk dengan mental yang kuat,” ungkap Marshanda.